Pernahkah anda membayangkan sekiranya kita berada dalam kondisi yang ditakdirkan dalam keadaan cacat lahir tanpa salah satu anggota kaki ?
Dan itulah yang dialami seorang anak desa asal Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Dalam kondisi hidup sangat sederhana serta keterbatasan fisik yang ada padanya berjalan dengan cara melompat tanpa kaki dan tongkat. dia tetap berusaha optimis menatap hidup dan masa depannya.
Sejak kecil mereka ditempa ujian demi ujian yang membuatnya semakin kuat dalam mengarungi kerasnya kehidupan ini. Betapa tidak, sejak orangtuanya telah tiada, dialah yang melanjutkan pekerjaan orang tuanya sebagai pandai besi membuat pisau, parang dan sejenisnya demi menjadi tulang punggung hidup diri dan keluarganya.
Namun kepemurahan dan kasih sayang ALLAH tetap tercurah pada hamba ini. Ada saja kemudahan yang didapatkan sejak kecil hingga saat ini.
Dia di takdirkan bersahabat dengan seorang hamba ALLAH sejak sekolah di Madrasah sampai sekarang menjadi teman sejatinya yang selalu membela dan berupaya meringankan beban saudaranya ini.
Dan apa yang di upayakan saat ini adalah berusaha mencarikan bantuan kaki palsu. Berbagai lembaga bantuan yang didatangi mulai lembaga swasta sampai lembaga pemerintahan dia tempuh demi seorang sahabat yang telah lama menjadi bagian dari hidupnya sendiri.
Dan Alhamdulillah dengan niat suci dan usaha yang pantang menyerah, akhirnya Allah mengabulkan usaha dan doaNYA. Siapa sangka, dari berbagai yang ditempuhnya seorang sahabat sejati ini tanpa beban dan keyakinan penuh mendatangi dan menceritakan kisah hidup sahabatnya ini yang sejak kecil membutuhkan bantuan kaki palsu seorang Kapolres. Dan alhamdulillah dengan kepedulian dan empati seorang Kapolres Maros dan kasat Maros serta jajarannya, mereka siap untuk membantu kaki palsu.
Semoga kebaikan dan empati serta kepedulian dalam meringankan beban hidup hamba ALLAH mendapatkan pahala amal jariyah di sisi ALLAH.