Dalam perjalanan hidup, ujian nikmat dan kesulitan dialami secara bergantian oleh seorang hamba, sebagai ujian keimanan dari Allah.
Hal ini juga dialami oleh seorang hamba Allah yang ditakdirkan menjadi seorang polisi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Beliau telah mengabdikan hidupnya selama lebih dari 30 tahun dalam melayani masyarakat di sekitarnya dengan penuh tanggung jawab dan amanah. Sejumlah penghargaan dari kepolisian dan masyarakat telah diterimanya selama melaksanakan tanggung jawab ini.
Namun, menjelang akhir kariernya, beliau diuji dengan penyakit yang mengharuskan amputasi salah satu kakinya. Meskipun dihadapkan pada ujian yang berat ini, perjuangan dan ketabahan tetap diterimanya dengan ikhlas, lapang dada, serta penuh harap akan pahala yang dijanjikan sebagai seorang yang beriman. Meski sakit dan keterbatasan fisik, tekadnya untuk senantiasa menjalankan panggilan adzan di masjid dengan shalat berjamaah tetap tidak surut.
Dukungan penuh dari keluarga, terutama istri tercinta yang setia menemani, turut memberikan kontribusi besar dalam menjalani kehidupan sehari-hari selama ini.
Pada proses penyembuhan, jajaran Polres Maros memberikan empati dalam bentuk dukungan moral dan finansial, yang digunakan untuk membiayai pembelian kaki palsu. Bapak Kapolres, Wakapolres, serta dokter Polres memberikan perhatian serius dalam proses kesembuhan beliau, dengan harapan segala kebaikan ini menjadi amal jariah di akhirat. Rasulullah telah menyampaikan bahwa siapa pun yang memudahkan urusan saudaranya di dunia, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat.